Kamis, 15 Desember 2011

TANDA-TANDA WUSTHA YG AKAN TERJADI PD MASA YANG AKAN DATANG I

Secara sempurna, sebagaimana yang telah disebutkan, tidak ada hadits Rasulullah saw yang menetapkan urutan terjadinya tanda-tanda kiamat, baik tanda tanda shugra maupun kubra. Akan tetapi, jika tanda tanda itu telah terjadi, kita hanya mengurutkan sesuai kejadiannya. Sedangkan, untuk tanda-tanda yang akan terjadi, dengan ilmu Allah SWT, kita mengurutkannya berdasarkan ijtihad yang dapat kita lakukan. Meskipun demikian, urutan tersebut bukanlah urutan sembarangan, melainkan berdasarkan studi terhadap setiap kemungkinan. Sebagai contoh adalah hadits yang menerangkan tentang peperangan kita melawan orang orang Yahudi pada akhir zaman, yang terjadi sejak lebih dari lima puluh tahun yang lalu atau sejak orang orang Yahudi menguasai bumi Palestina yang suci.

Namun, kapankah peperangan itu akan berakhir serta batu dan pepohonan berbicara untuk membantu kaum muslimin demi menghukum mereka ? Semua itu hanya Allah SWT yang tahu. Akan tetapi, banyak dalil yang menunjukkan bahwa hal itu tidak mungkin menjadi permulaan dari tanda-tanda wustha yang belum terjadi. Hal itu merupakan peristiwa yang akan terjadi pada periode akhir dari tanda tanda wustha. Kita telah memberikan contohnya, yaitu tentang peperangan kita melawan orang orang Yahudi. Begitu juga dengan selesainya penelitian dan penyelidikan terhadap semua peristiwa yang telah diberitahukan Rasulullah saw sesuai kemampuan kita. Namun, semua pengetahuan tentang hal itu, baik awal maupun akhirnya, berada pada Allah SWT.
 
Sebelum mulai menyebutkan tanda tanda tersebut, alangkah baiknya kalau saya menyebutkan hadits Rasulullah saw yang menyebutkan lima belas tanda kiamat, yang semuanya tertuang dalam tanda tanda wustha secara berurutan.

Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda " Jika harta rampasan perang diambil sebagai kekuasaan, amanat sebagai rampasan, zakat sebagai utang, belajar bukan ilmu agama, suami taat kepada isterinya dan durhaka kepada ibunya, menghina temannya dan merendahkan bapaknya, muncul suara suara (ceramah) di masjid masjid, orang fasik menjadi tuan, orang hina menjadi pemimpin, orang yang mulia karena ditakuti kejahatannya, munculnya para wanita yang suka bersolek dan alat-alat musik serta khamar diminum, umat sekarang melaknat generasi sebelumnya, maka pada saat itu berhati-hatilah dengan angin merah, gempa, penenggelaman, penghapusan/pengikisan, dan pemuntahan (gunung berapi). Itulah tanda tanda yang berturut turut, seperti aturan keadaan yang terputus, lalu diikuti yang lainnya." (HR Turmudzi)

Sebagian dari tanda-tanda tersebut sebagaimana telah kita sebutkan, telah terjadi pada tanda-tanda shugra dan wustha, tetapi sebagian besar belum terjadi dan akan terjadi.

Tanda-tanda ini akan diikuti dengan peristiwa-peristiwa yang lainnya jika waktunya telah tiba karena tanda-tanda berikutnya akan selalu mengikuti dan menguatkan yang lainnya, seolah-olah terjadi dalam satu zaman. Sebaliknya, di antara tanda-tanda shugra dan wustha terdapat zaman yang panjang. Dapat juga dikatakan bahwa antara tanda yang satu dan yang lainnya terjadi pada zaman tertentu. Akan tetapi, orang yang memerhatikan tanda-tanda yang kita bicarakan saat ini, akan terbayang bahwa tanda-tanda itu tidak mungkin terjadi dengan satu peristiwa saja, tanpa diikuti yang lainnya. Contohnya adalah terjadinya gempa di suatu tempat tertentu. Peristiwa ini akan diikuti oleh peristiwa yang lain, seperti terputusnya aliran listrik, irigasi, dan jual beli. Mungkin juga mengakibatkan banjir, terputusnya transportasi, dan saluran telepon. Ketakutan mengakibatkan susah tidur.

Contoh lain adalah terjadinya salah satu dari tanda-tanda wustha yang sangat dekat dengan tanda-tanda kubra, sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits Rasulullah saw "Kiamat tidak akan terjadi hingga seseorang yang melewati kuburan seseorang dan berkata." Seandainya aku dapat menempati seperti tempatnya." Apa makna dari hadits ini ? Apakah orang akan berbuat seperti itu karena tabiat dan kebiasaannya atau karena kehidupan di sekelilingnya berjalan sesuai yang diharapkan dan masyarakat menepati suatu aturan ? Tentu tidak.

Yang mendorong kaum muslimin berbuat seperti itu karena hebatnya bencana, pembunuhan dan peperangan. Pada saat itu, kondisi kaum muslimin sangat buruk karena bercampur dengan orang orang yang zalim, banyak orang bodoh, maksiat, perzinaan, homoseksual, lesbian, dan berbagai cobaan, musibah, serta bencana yang akan mengacaukan umat Islam di akhir zaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar