Sabtu, 14 Juli 2012

[Kuntum Khairu Ummatin Ukhrijat Linnas]


Allah Swt. Yang Maha Rahman dan Rahim telah menganugerahkan kita dengan nikmat yang sangat besar dengan adanya iman dan islam yang tersemat di dalam hati kita. Rasa syukur yang dalam mesti kita tanamkan kepada Allah yang tak henti-hentinya melimpahkan nikmat dan karuniaNya laksana hujan kepada kita. Agama adalah satu-satunya sumber cahaya terang yang dengannya kita akan dapat menggapai kehidupan yang sukses dan bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Berkali-kali Allah telahmenyampaikan perkara agama ini melalui ribuan nabi yang telah diutus ke muka bumi ini guna mengabarkan berita gembira bagi siapa yang mengimaninya serta ancaman bagi siapa yang mengingkarinya. Ketinggian dan kemuliaan agama itu sendiri tak terukur oleh akal dan ilmu manusia, karena di dalamnya Allah Swt menyimpan ribuan hikmah dan pelajaran hidup agar manusia selamat dari siksa Allah Swt yang maha dahsyat.
Di dalam sejarah penciptaan alam semesta dan manusia Allah Swt telahmembuat suatu keputusan bahwa hanya dengan agama saja keberlangsungan alam semesta dan kehidupan manusia tetap terjaga. Maksud adanya agama adalah agar manusia dapat menjalani kehidupan sesuai dengan kehendak Allah Swt. Bahkan kesan dari amal agama yang kita buat bukan saja bermanfaat untuk kehidupan kita di dunia, tapi juga terutama sekali terhadap kehidupan setelah mati yakni di alam akhirat. Begitu pentingnya agama, sehingga Allah Swt telah menghantar nabi-nabi dan menjadikan usaha dan pengorbanan para nabi agar manusia kembali kepada fitrah sebagai hamba Allah yang dengannya akan hidup sesuai dengan cara hidup yang dikehendaki Allah Swt.
     Allah Swt telah menjadikan hukum wajib bagi seorang muslim untuk menuntut ilmu agama. Ulama mengatakan sesuatu yang manfaatnya untuk diri sendiri maka hukumnya menjadi wajib ‘ain. Begitu pula dengan agama, dikarenakan agama ini bermanfaat untuk masing-masing individu maka menuntut ilmu agama hukumnya adalah wajib ‘ain. Allah Swt telahmenyampaikan perkara ini dalam Al Quran.
     Saat ini yang menjadi pembicaraan orang-orang islam di seluruh dunia adalah mengenai kebesaran dan kehebatan dunia, dunia begitu diagung-agungkan maka perkara dunia ini menjadi idaman dan dambaan setiap orang islam. Sehingga keyakinan orang islam telah cacat dan rusak, karena hampir setiap hari selama 24 jam yang dibicarakan adalah perkara dunia. Agama menjadi anak tiri yang tidak menjadi prioritas utama dalam kehidupan. Maka ketika keyakinan telah rusak, begitu tidak ada harta duniadi samping kita hati akan merasa susah dan sempit. Sudah menjadi sunnatullah jika waktu dan pikiran kita dihabiskan untuk satu perkara makaperkara itu akan merasuk ke dalam hati kita. Untuk itu perlu dibuat suatu usaha guna merubah keyakinan kita dari yakin kepada kebendaan kepada yakin hanya kepada kekuasaan dan Qudrat Allah Swt.
     Maksud dihantarnya nabi-nabi ke dunia ini adalah guna merubah keyakinan di dalam hati manusia. Inilah kenapa seluruh nabi hanya menyeru hanya kepada satu kalimat saja yakni “Laa ilaha illallah”. Tidak ada satu nabipun yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan perkara politik, ekonomi, sosial atau apapun. Semua nabi hanya menyampaikan kalimat dan keyakinan yang sama yaitu yakin kepada Allah. Maksud kalimat ini adalah agar manusia senantiasa yakin dengan kekuasaan dan qudrat Allah Swt. Allah Swt yang menciptakan kehidupan dan Maha Pemberi rezeki kepada seluruh mahkluknya. Allah Swt yang mengatur segala kehidupan. Seluruh mahkluk berhajat kepada Allah Swt, dan Allah Swt sedikitpun tidak berhajat kepada mahklukNya.
     Perkara ini perlu kita sampaikan dan kita ulang-ulang agar menjadi satu keyakinan dalam diri kita. Bukankah agama sendiri adalah suatu amalan  yang kita kerjakan dengan berulang-ulang. Sholat, Dzikir, puasa, zakat, sedekah dan semua amalan yang lain senantiasa kita kerjakan dengan berulang-ulang. Maksud Allah memerintahkan kita untuk mengerjakan dengan berulang-ulang adalah agar amalan ini menjadi sifat dalam diri kita. Karena keridhoan Allah Swt. datang kepada orang yang memilki sifat. Untuk itu menyampaikan pentingnya perkara agama juga harus kita kerjakan dengan berulang-ulang. Dimana saja dan kapan saja kita perlu menyampaikan perkara ini. Dan jika setiap orang islam mengambil perkara ini maka pembicaraan agama akan wujud di setiap tempat dan setiap keadaan. Jika setiap orang islam membicarakan dan saling menyampaikan pentingnya agama maka Allah Swt akan wujudkan agama dalam kehidupan kita. Jika agama telah wujud dalam kehidupan kita maka Allah Swt akan memberikan kejayaan kepada ummat islam. Perkara ini telah Allah Swt sampaikan bahwa “Allah telah menjadikan orang-orang yang beriman untuk menjadi khalifah di muka bumi”. Maka perkara ini adalah menjadi sangat penting. Kita perlu ambil perkara ini dan menjadi tanggung jawab dalam hidup kita, baik laki-laki maupun wanita. Dimana saja dan kapan saja kita perlu sampaikan masalah iman dan agama. Terutama dalam diri kita sendiri, kemudian keluarga dan masyarakat. Jika kita tidak mengambil perkara ini menjadi satu tanggung jawab maka syaithan akan datang dan mempengaruhi ummat islam kepada perkara yang batil.
       Saat ini duniadiwarnai dengan perkara-perkara yang batil, dikarenakan ummat islam telahmeninggalkan tanggung jawab untuk saling mengingatkan dan saling mengajak kepada Allah. Saat ini ummat islam telah mengajak satu sama lain kepada perkara-perkara selain Allah. Jika ummat islam meninggalkan tangung jawab dakwah ini maka Allah akan berpaling dan tidak akan memandang kepada ummat islam. Bahkan ummat islam akan direndahkan dan dihinakan oleh Allah Swt. Setiap doa-doa yang dipanjatkan akan ditolak oleh Allah Swt. Padahal senjata ummat islam adalah doa. Lalu AllahSwt. akan kirim berbagai macam bencana kepada ummat islam, baik bencana yang nampak maupun bencana yang tidak nampak. Bencana yang nampak adalah seperti yang bisa kita lihat saat ini, banjir, tanah longsor, tsunami, kebakaran, angin topan, naiknya harga-harga, perpecahan ummat islam, adanya bermacam-macam penyakit yang susah obatnya, segala macam kesempitan dan kesusahan dan lain sebagainya. Sedangkan bencana yang tidak nampak adalah kegelisahan, keresahan, timbulnya penyakit-penyait hati seperti iri, dengki, riya, ujub, bakhil, sombong dan lain sebagainya.
      Dahulu Sahabat-sahabat nabi telah mengambil perkara ini menjaditanggung jawabnya sehingga mereka telah mengorbankan harta, diri dan waktunya untuk agama dan dakwah. Atas pengorbanan para sahabat maka agama wujud hampir di seluruh dunia. Datangnya islam ke Indonesiapun berkat pengorbanan dan perjuangan para sahabat r.hum. Sehingga Allah Swt telah memberikan kejayaan kepada para sahabat. Dunia telah ditundukkan oleh Allah Swt. di kaki-kaki mereka. Semua mahkluk telah berkhidmat kepada para sahabat karena para sahabat memliki keyakinan yang sempurna kepada Allah Swt. Sehingga Allah telah menyebutkan bahwa tidak ada satu kaum pun yang melebihi kemuliaan dan ketinggian para sahabat di sisi Allah Swt. Para sahabat adalah  generasi terbaik yang pernah ada di muka bumi ini. Dan Allah Swt menghendakinya untuk menjadi contoh dan iktibar kepada semua ummat islam di seluruh dunia. Musuh-musuh islam pun gentar menghadapi para sahabat walau sacara dhahir mereka tidak memiliki apa-apa. Mereka hanya memilki satu saja yakni keyakinan yang sempurna kepada Allah Swt. Sehingga doa-doa mereka menjadi senjata yang ampuh yang mampu merobohkan benteng-benteng tebal kerajaan kaum kafirin serta pasukannya.
     Kita tidak perlu berpikir dua kali untuk mengambil tanggung jawab ini. Putuskan sekarang dan segera kita kerjakan. Untuk itu marilah saudara-saudara ummat islam sekalian memutuskan dan mengambil tanggung jawab dakwah ini menjadi tanggung jawab kita. Marilah kita wujudkan suasana agama dalam kehidupan kita seperti yang telah dicontohkan oleh baginda nabi Saw. Allah Swt. akan selalu bersama-sama orang yang membela dan memperjuangkan agamaNya. Waktu berjalan sedemikian cepat. Sementara masih banyak saudara-saudara kita yang hidup dalam kegelisahan dan kegelapan. Seluruh manusia saat ini hakekatnya telah mendekat kapada akhirat. Detik demi detik dan menit demi menit. Sementara syaithan setiap hari selalu bermusyawarah dan berusaha agar kita selalu tersesat dan berpaling dari Allah Swt. Dahulu Barsisha yang rajin beribadah hingga 300 ratus tahun pun telah tertipu dan terbujuk oleh syaithan sehingga mati dalam keadaan kufur kepada Allah Swt.. Saat ini jangan berikan kesempatan kepada musuh Allah untuk berbuat yang sama kepada kita. Hidup ini begitu singkat. Seperti burung yang hinggap di sebatang ranting pohon dan sebentar lagi akan terbang. Begitulah hakekat hidup kita ini. Jangan ragu dan bimbang. Allah Swt. bersama kita.

Wallahu a'lam, Semoga Allah senantiasa beri kita kepahaman.