Senin, 30 Januari 2012

Kiamat Sudah Dekat Namun Manusia Tak Mau Mengerti

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

“Zaman akan saling mendekat, diangkatnya ilmu, munculnya berbagai fitnah, diletakkan kerakusan, dan banyaknya peperangan”. (HR. Al-Bukhoriy no.989 dan Muslim no.157)

Di akhir zaman, seperti zaman kita ini, sebelum datangnya hari kiamat akan ada hari-hari yang di dalamnya turun dan tersebar kejahilan (kebodohan akan ilmu Islam, red) yang disebabkan oleh malasnya manusia dan enggannya mereka dari menuntut ilmu agama, yaitu ilmu tentang Al-Qur’an dan Sunnah.

Nabi-shollallahu alaihi wasallam- bersabda,

“Sesungguhnya di depan hari kiamat ada hari-hari yang kejahilan diturunkan di dalamnya, dan ilmu diangkat”. [HR. Al-Bukhoriy (6654)]

Banyak diantara agama, dan sunnah Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- yang dilalaikan orang pada hari ini sehingga terkadang menjadi sesuatu yang mahjur (ditinggalkan).

Inilah yang pernah diisyaratkan oleh Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- ketika beliau bersabda dalam sebuah hadits,

“Islam muncul dalam keadaan asing, dan akan kembali (asing), sebagaimana ia muncul dalam keadaan asing. Maka beruntunglah orang-orang asing“. [HR. Muslim dalam Kitab Al-Iman (232)]

Semua ini disebabkan karena kurangnya perhatian kaum muslimin terhadap agamanya dan sunnah Rasul-Nya-shollallahu alaihi wasallam-. Kurangnya perhatian mereka menuntut ilmu syar’i karena kesibukan duniawi yang memalingkan mereka. Sementara mereka tak ada perhatian lagi dengan majelis ilmu dan majelis ta’lim. Akibatnya, agama dan Sunnah Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- terasa asing dan aneh di sisi mereka.

Memang mereka terkadang mendatangi majelis ta’lim. Namun jika mereka hadir, nampak pada wajah mereka lelah dan keterpaksaan ikut majelis ta’lim. Yah, hanya sekedar hadir agar orang tidak mencelanya. Maka anda akan lihat orang semacam ini jika hadir di majelis ta’lim, ada yang ngantuk , bahkan tidur. Ada yang bersandar di tembok, jauh dari ustadz. Ada yang sengaja duduk di belakang untuk sembunyi; jika ngantuk dan tertidur, ia bisa sembunyikan wajahnya di balik punggung kawannya. Ada yang cerita dengan temannya sehingga mengganggu ceramah ustadz. Ada yang melayang pikirannya sampai Amerika. Inilah kondisi mereka sehingga tak heran jika mereka tetap jahil terhadap agamanya.

Jika mendengar cerita yang menguntungkan dunianya, maka matanya terbelalak. Betul dunia adalah nikmat yang Allah berikan. Namun jangan dijadikan tujuan hidup dan pusat perhatian. Dunia diambil sekedar bekal menuju Allah Ta’ala. Allah tidak memberikan nikmat kepada seorang hamba-Nya, kecuali nikmat itu hanya sekedar alat dan sarana yang dipakai untuk beribadah dan beramal sholeh. Dunia dengan segala nikmatnya bukanlah merupakan tujuan dan terminal terakhir bagi seorang muslim. Akan tetapi merupakan tempat persinggahan mengambil bekal menuju perjalanan akhir, yaitu akhirat.

Fenomena berlombanya kaum muslimin memperbanyak harta benda dan fasilitas duniawi sehingga membuat mereka lupa terhadap agamanya merupakan sebab tersebarnya kejahilan. Jika semakin hari, semakin tersebar kejahilan, maka ketahuilah bahwa ini adalah salah satu diantara ciri dan tanda dekatnya hari kiamat.

Nabi-shollallahu alaihi wasallam- bersabda,

“Diantara tanda-tanda kiamat: Diangkatnya ilmu, dan kokohnya (banyaknya) kejahilan”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (80), dan Muslim dalam Shohih-nya (2671)]

Di akhir zaman, seperti zaman kita ini, sebelum datangnya hari kiamat akan ada hari-hari yang di dalamnya turun dan tersebar kejahilan yang disebabkan oleh malasnya manusia dan enggannya mereka dari menuntut ilmu agama, yaitu ilmu tentang Al-Qur’an dan Sunnah. Nabi-shollallahu alaihi wasallam- bersabda,

“Sesungguhnya di depan hari kiamat ada hari-hari yang kejahilan diturunkan di dalamnya, dan ilmu diangkat”. [HR. Al-Bukhoriy (6654)]

Di tengah kabut kejahilan menyelimuti manusia, tersebarlah berbagai macam maksiat berupa pembunuhan, pencurian, perzinaan, dan kerakusan terhadap harta. Ini semua diakibatkan oleh hilangnya ilmu agama yang bermanfaat di tengah manusia. Nabi-shollallahu alaihi wasallam- bersabda dalam riwayat lain ketika menyebutkan tanda dekatnya hari kiamat,

“Zaman akan saling mendekat, diangkatnya ilmu, munculnya berbagai fitnah (masalah), diletakkan kerakusan, dan banyaknya peperangan”. [HR. Al-Bukhoriy (989) dan Muslim (157)]

Al-Imam Ibnu Baththol –rahimahullah- berkata , “Semua yang dikandung oleh hadits ini berupa tanda-tanda kiamat sungguh kami telah melihatnya dengan mata kepala. Ilmu sungguh telah diangkat, kejahilan muncul, diletak kannya penyakit rakus dalam hati, fitnah (musibah) merata, dan pembunuhan banyak”. [Lihat Fath Al-Bari (13/16)]

Ini di zamannya Ibnu Baththol rahimahullah-, maka bagaimana lagi di zaman kita ini kejahilan merata dimana-mana, baik di kota maupun di pedalaman. Kejahilan di negeri kita bukan hanya mengenai rakyat jelata yang tak berpendidikan agama, bahkan juga mengenai kaum terpelajar. Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi-shollallahu alaihi wasallam-,

“Sesungguhnya Allah tidak mengangkat ilmu dengan sekali mencabutnya dari manusia. Akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan mematikan para ulama’ sehingga apabila Allah tidak menyisakan lagi seorang ulama’pun, maka manusiapun mengangkat pemimpin-pemimpin yang jahil. Mereka (para pemimpin tsb) ditanyai, lalu merekapun memberikan fatwa tanpa ilmu. Akhirnya mereka sesat dan menyesatkan (manusia)” .[HR.Al-Bukhory dalam Kitab Al-Ilm (100), dan Muslim dalam Kitab Al-Ilm (2673)]

Al-Imam Abu Zakariya An-Nawawiy-rahimahullah berkata ketika menjelaskan makna hadits di atas, “Hadits ini menjelaskan maksud tercabutnya ilmu dalam hadits-hadits lalu yang muthlak (umum), bukan menghapusnya dari dada para penghafal (pemilik) ilmu itu. Akan tetapi maknanya, para pembawa ilmu itu (yakni para ulama) akan mati. Lalu manusia mengangkat orang-orang jahil (sebagai pemimpin dalam agama). Orang-orang jahil itu memutuskan perkara berdasarkan kejahilan-kejahilannya. Lantaran itu ia sesat, dan menyesatkan orang“. [Lihat Al-Minhaj Syarh Shohih Muslim ibn Al-Hajjaj (16/224), cet. Dar Ihya’ At-Turots Al-Arabiy]

Alangkah banyaknya pemimpin dan ustadz-ustadz seperti ini. Mereka diangkat oleh manusia sebagai seorang ulama’ dan ustadz. Padahal ia tidaklah pantas dijadikan panutan, karena ia jahil. Kalaupun ia berilmu, namun ilmu itu di buang di belakang punggungnya. Manusia jenis ini banyak bermunculan bagaikan jamur di musim hujan.

Coba lihat disana, manusia mengangkat seorang pelawak sebagai  ‘ da’i sejuta ummat ‘ . Padahal bisanya cuma tertawa dan menggelitik para pendengar.

Dari arah lain, muncul para normal yang dulunya dijauhi oleh manusia, karena dikenal memiliki sihir. Sesaat kemudian berubah menjadi “da’i sejuta ummat”, karena sekedar pernah memimpin dzikir jama’ah yang dihadiri oleh sebagian kiyai jahil dan orang-orang yang memiliki kedudukan. Dulunya tukang sihir dan dukun (para normal), kini menjadi ustadz, bahkan terakhir bergelar “KH”.

Artis pun tak ketinggalan ambil job dalam kancah dakwah dengan bermodalkan semangat kemampuan tampil di depan publik dan wajah ganteng sebagai modal dengkul untuk menarik ummat menuju ke neraka. Bagaimana tidak, sebab seorang yang berdakwah tanpa ilmu akan mengantarkan dirinya berbicara tanpa batas, sehingga terkadang ia telah merusak dan menghancurkan agama pendengarnya, namun ia tak sadar karena memandang dirinya lebih pandai dari pendengar. Padahal ia jahil atau mungkin lebih jahil dari pendengar. Nas’alullahal afiyah wassalamah minal fitan.

Lebih para lagi, jika dakwah yang ditangani oleh orang-orang jahil dihiasi dengan perkara-perkara yang melanggar syari’at, seperti dakwah dihiasi dengan musik dengan istilah “Nada dan Dakwah“. Ini adalah cara dakwah yang keliru, karena menyalahi tuntunan Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- . Dengarkan Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda dalam mengharamkan musik,

“Sesungguhnya akan ada beberapa kaum dari ummatku akan menghalalkan zina, kain sutra, minuman keras (khomer), dan musik“. [HR. Al-Bukhoriy dalam Kitab Al-Asyribah (5590)]

Muhaddits Negeri Syam Muhammad Nashiruddin Al-Albaniy Al-Atsariy –rahimahullah- berkata dalam kitabnya Tahrim Alat Ath-Thorb (hal 105), “Sesungguhnya para ulama dan fuqoha –diantaranya empat imam madzhab- sepakat mengharamkan alat-alat musik karena berteladan dengan hadits-hadits Nabi Shollallahu Alaihi wa Sallam dan atsar-atsar Salaf ”.

Jadi, berdakwah dengan musik merupakan perkara kejahilan dan kebatilan yang menyalahi tuntunan Allah -Ta’ala-, Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- , dan para ulama’ kaum msulimin dari dulu sampai hari ini. Oleh karena itu, kita sesalkan adanya sebagian orang-orang jahil atau pura-pura jahil yang menyemarakkan program “Nada dan Dakwah” yang jelas dan nyata menyelihi agama !! Ini lebih diperparah lagi dengan bantuan “Guru Besar” alias televisi dalam menyemarakkannya demi meraih keuntungan duniawi yang semu, dan memperturutkan hawa nafsu.

Realita ummat yang demikian ini membuat dahi berkerut dan kepala sakit karena banyaknya dan bertambahnya “PR” yang perlu diselesaikan oleh para dai kebenaran. Dengan realita kejahilan ummat seperti ini, tak pelak jika banyak menimbulkan masalah. Tak heran jika terkadang ada sunnah Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- yang ingin diamalkan di zaman ini, mereka serta merta merasakannya sebagai suatu yang asing, menolaknya, menganggapnya bukan dari Islam!! Bahkan memusihi dan menyakiti sebagian hamba-hamba Allah -Ta’ala- yang mengamalkannya.

Jika kejahilan tentang agama merata di tubuh ummat, maka akan tersebar berbagai macam pelanggaran, syirik, kekafiran, bid’ah, dan maksiat, baik yang nampak, maupun yang tersemunyi. Inilah awal kehinaan yang akan menimpa ummat Islam yang dimanfaatkan oleh musuh-musuh Islam.

Jika ummat Islam sibuk dengan dunia, sibuk dengan peternakan, pertanian, perdagangan apalagi riba sehingga lupa mempelajari agamanya dari Al-Qur’an dan Sunnah, maka Allah akan timpakan kehinaan atas mereka. Inilah kehinaan yang tak mungkin akan tercabut dari tubuh ummat kecuali mereka mau kembali kepada agamanya dengan ilmu agama yang benar, dan berguna.

Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

“Jika kalian berjual-beli dengan cara ‘inah (salah satu bentuk riba), kalian memegang ekor-ekor sapi, ridho dengan bercocok tanam, dan meninggalkan jihad, maka Allah akan menimpakan kepada kalian suatu kehinaan yang tak akan dicabut oleh Allah sampai kalian kembali kepada agama kalian“. [HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (3462). Hadits ini di-shohih-kan oleh Al-Muhaddits Al-Atsariy Syaikh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (11)]

Kesibukan dengan dunia menyebabkan kita akan semakin cinta kepadanya, dan takut mati untuk menghadap Allah Ta’ala- .Seakan-akan kita mengharapkan diri dan harta benda yang melalaikan kita agar kekal di dunia, tanpa menghadapi hisab.

Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu- berkata, Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

“Hampir saja ummat-ummat saling memanggil (menyerang) menuju kalian sebagaimana orang-orang yang mau makan saling memanggil kepada nampannya”. Ada yang bertanya, “Apakah karena kita sedikit saat itu?” Beliau bersabda, “Bahkan kalian saat itu banyak, tapi kalian buih laksana buih ombak. Allah benar-benar akan mencabut perasaan segan terhadap kalian dari dada musuh kalian; Allah akan mencampakkan kelemahan dalam hati kalian”. Ada yang bertanya, “Apa kelemahan itu?” Beliau menjawab, “Cinta dunia, dan takut mati“.[HR. Abu Dawud dalam Kitab Al-Malahim (4297). Di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (958)]

Wallahu a’lam bish-shawab. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin. Wa shallalahu ‘ala Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam.

Rabu, 25 Januari 2012

HIKMAH MENGINGAT TANDA-TANDA KIAMAT



 Sahabat yang budiaman...

Pada tulisan-tulisan sebelumnya sedikit bayaknya kita telah mengetahui beberapa dari tanda-tanda hari kiamat  yang telah terjadi dan akan terjadi. Semoga tidak kita anggap hanya sebuah dogeng karena banyak dalil-dalil yang menjelaskan akan kebenarannya. Akan tetapi kita berharap memperoleh hikmah atas apa yang telah kita ketahui. 
Para Ulama Rahimakumullah berkata: Diantara Hikmah didahulukannya tanda-tanda terjadinya hari kiamat yg ditunjukan kepada manusia adalah merupakan tanbih (peringatan) agar mereka tdk tetap tidur lelap dari kelupaan seraya menjadi bangkit untk berikhtiyad (hati-hati) dlm melangkah dan bertindak menuju kebaikan dan ridha Allah swt, dengan suka bertaubat kepadanya demi mempersiapkan perbekalan mereka dihari kiamat,meski mereka sementara harus mengendalikan diri dari pola gemerlap dunia yg menghanyutkan,bila diperlukan memutuskannya tdk lah menjadi soal demi meneguk kebahagiaan abadi yg dijanjikan Allah swt di surga.

Senin, 23 Januari 2012

DALIL KIAMAT DAN HISAB


Al Quran :
  1. "Sungguh, apa yang dijanjikan kepadamu pasti benar, dan sungguh, (hari) pembalasan pasti benar." (QS. Adz-dzariyyat: 5-6)
  2. "Sesungguhnya hari kiamat benar-benar akan datang tidak ada keraguan di dalamnya." (QS.Ghafir: 59)
  3. “Yang mereka nanti-nantikan hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka, atau kedatangan Tuhanmu, atau sebagian tanda-tanda dari Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda dari Tuhanmu tidak berguna lagi iman orang yang belum beriman sebelum itu, atu berusaha berbuat kebajikan dengan imannya itu. Katakanlah, “Tunggulah! Kamipun Menunggu.” (QS. Al-An’am:158)
  4. “Hingga apabila (tembok) Ya’juj dan Ma’juj dibukakan dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan (apabila) janji yang benar (hari berbangkit) telah dekat,..”(QS. Al-Anbiya:96-97)
  5. “Maka tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas.” (QS. Ad-Dukhan: 10)
  6. “Wahai Manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh guncangan (hari) kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar.”  (QS. Al-Hajj:1)
  7. “Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dan kuburmu) di Hari Kiamat.” (Al-Mu’minun: 16)
  8. "Dan sesungguhnya Hari Kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahawasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur" (Al-Hajj: 7)

Hadits :
  1. Seorang Arab Badui bertanya, “Kapankah tibanya kiamat?” Nabi Saw lalu menjawab, “Apabila amanah diabaikan maka tunggulah kiamat.” Orang itu bertanya lagi, “Bagaimana hilangnya amanat itu, ya Rasulullah?” Nabi Saw menjawab, “Apabila perkara (urusan) diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.” (HR. Bukhari)
  2. Mendekati kiamat akan terjadi fitnah-fitnah seolah-olah kepingan-kepingan malam yang gelap-gulita. Seorang yang pagi hari beriman maka pada sore harinya menjadi kafir, dan orang yang pada sore harinya beriman maka pada pagi harinya menjadi kafir, dia menjual agamanya dengan (imbalan) harta-benda dunia. (HR. Abu Dawud)
  3. Belum terjadi kiamat sehingga orang-orang dari umatku kembali menyembah berhala-berhala selain Allah. (HR. Abu Dawud)
  4. Belum terjadi kiamat sebelum seorang yang melewati kuburan berkata, “Alangkah baiknya sekiranya aku di tempat orang ini.” (Maksudnya, dia ingin mati dan tidak ingin hidup karena beban berat yang selalu dihadapinya). (HR Bukhari)
  5. Belum akan kiamat sehingga tidak ada lagi di muka bumi orang yang menyebut : “Allah, Allah.” (HR. Muslim)
  6. Belum akan datang kiamat sehingga seorang membunuh tetangganya, saudaranya dan ayahnya. (HR. Bukhari)
  7. Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba membangun dan memperindah masjid-masjid. (HR. Abu Dawud)
  8. Di antara tanda-tanda kiamat ialah ilmu terangkat, kebodohan menjadi dominan, arak menjadi minuman biasa, zina dilakukan terang-terangan, wanita berlipat banyak, dan laki-laki berkurang sehingga lima puluh orang wanita berbanding seorang pria. (HR. Bukhari)
  9. Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba dengan bangunan-bangunan yang megah. (HR. Bukhari)
  10. Belum akan tiba kiamat sehingga merajalela ‘Alharju’. Para sahabat lalu bertanya, “Apa itu ‘Alharju’, ya Rasulullah?” Lalu beliau menjawab,”Pembunuhan… pembunuhan…” (HR. Ahmad)
  11. Belum akan tiba kiamat melainkan matahari akan terbit dari Barat. Jika terbit dari Barat maka seluruh umat manusia akan beriman. Pada saat itu tidak bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  12. Belum akan tiba kiamat sehingga harta banyak dan melimpah, dan orang ke luar membawa zakat hartanya tetapi tidak ada yang mau menerimanya, dan negeri-negeri Arab kembali menjadi rerumputan hijau dengan sungai-sungai mengalir. (HR. Muslim)
  13. Saat akan tiba kiamat, jaman saling mendekat. Satu tahun seperti sebulan, sebulan seperti seminggu, seminggu seperti sehari, sehari seperti satu jam dan satu jam seperti menyalakan kayu dengan api. (HR. Tirmidzi)
  14. Belum akan tiba kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan orang-orang Yahudi. Kaum muslimin membunuh mereka dan mereka bersembunyi di balik batu dan pohon-pohonan. Lalu batu dan pohon-pohon berkata, “Wahai kaum muslimin, wahai hamba Allah, ini orang Yahudi di belakang saya. Mari bunuhlah dia.” Kecuali pohon “Gharqad” yang tumbuh di Baitil Maqdis. Itu adalah pohon orang-orang Yahudi. (HR. Ahmad)
  15. Kamu akan dibangkitkan pada hari kiamat tanpa sandal, telanjang bulat dan tidak dikhitan. Aisyah bertanya, “Ya Rasulullah, laki-laki dan perempuan saling melihat (aurat) yang lain?” Nabi Saw menjawab, “Pada saat itu segala urusan sangat dahsyat sehingga orang tidak memperhatikan (mengindahkan) hal itu.” (Mutafaq’alaih)
  16. Didatangkan kebaikan-kebaikan (pahala) dan kejahatan-kejahatan (dosa) seorang hamba, lalu saling mengikis dan bila masih tersisa kebaikan (pahala) itu Allah akan melapangkannya untuk masuk surga. (HR. Bukhari)
  17. Seorang anak Adam sebelum menggerakkan kakinya pada hari kiamat akan ditanya tentang lima perkara: (1) Tentang umurnya, untuk apa dihabiskannya; (2) Tentang masa mudanya, apa yang telah dilakukannya; (3) Tentang hartanya, dari sumber mana dia peroleh dan (4) dalam hal apa dia membelanjakannya; (5) dan tentang ilmunya, mana yang dia amalkan. (HR. Ahmad)
  18. Amal seseorang tidak dapat menyelamatkannya. Seorang sahabat lantas bertanya tentang sabda tersebut, “Termasuk engkau juga, ya Rasulullah?” Rasulullah lalu menjawab, “Ya, aku juga, kecuali dikarunia Allah dengan rahmat-Nya. Walaupun demikian kamu harus berbuat yang benar (baik).” (HR. Bukhari dan Muslim)
  19. Yang pertama diadili antara manusia pada hari kiamat ialah kasus pembunuhan. (HR. Muslim)

Jumat, 20 Januari 2012

KIAMAT DAN HISAB

 1.    Seorang Arab Badui bertanya Kapankah tibanya kiamat? Nabi Saw lalu menjawab Apabila amanah diabaikan maka tunggulah kiamat. Orang itu bertanya lagi Bagaimana hilangnya amanat itu ya Rasulullah? Nabi Saw menjawab Apabila perkara diserahkan kepada orang yg bukan ahlinya maka tunggulah kiamat. {HR.Bukhari}

2.    Mendekati kiamat akan terjadi fitnah-fitnah seolah-olah kepingan-kepingan malam yg gelap-gulita. Seorang yg pagi hari beriman maka pada sore harinya menjadi kafir dan orang yg pada sore harinya beriman maka pada pagi harinya menjadi kafir dia menjual agamanya dgn harta-benda dunia.

3.    Belum terjadi kiamat sehingga orang-orang dari umatku kembali menyembah berhala-berhala selain Allah.

4.    Belum terjadi kiamat sebelum seorang yg melewati kuburan berkata Alangkah baiknya sekiranya aku di tempat orang ini. {Maksudnya dia ingin mati dan tidak ingin hidup krn beban berat yg selalu dihadapinya}.

5.    Belum akan terjadi kiamat sehingga anak selalu menjengkelkan kedua orang tuanya,  banjir di musim kemarau, kaum penjahat melimpah, orang-orang terhormat menjadi langka, anak-anak muda berani menentang orang tua, serta orang jahat dan hina berani melawan yg terhormat dan mulia.

6.    Belum akan kiamat sehingga tidak ada lagi di muka bumi orang yg menyebut : Allah... Allah.

7.    Belum akan datang kiamat sehingga seorang membunuh tetangganya saudaranya dan ayahnya. {HR. Bukhari}

8.    Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba membangun dan memperindah masjid-masjid.

9.    Diantara tanda-tanda kiamat ialah ilmu terangkat kebodohan menjadi dominan arak menjadi minuman biasa zina dilakukan terang-terangan wanita berlipat banyak dan laki-laki berkurang sehingga lima puluh orang wanita berbanding seorang pria.

10.    Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba dgn bangunan-bangunan yg megah.

11.    Belum akan tiba kiamat sehingga merajalela ‘Alharju’. Para sahabat lalu bertanya Apa itu ‘Alharju’ ya Rasulullah? Lalu beliau menjawab Pembunuhan.. pembunuhan.

12.    Belum akan tiba kiamat melainkan matahari akan terbit dari Barat. Jika terbit dari Barat maka seluruh umat manusia akan beriman. Pada saat itu tidak bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yg belum beriman sebelum itu atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. {HR. Bukhari dan Muslim}

13.    Belum akan tiba kiamat sehingga harta banyak dan melimpah dan orang ke luar membawa zakat hartanya tetapi tidak ada yg mau menerimanya dan negeri-negeri Arab kembali menjadi rerumputan hijau dgn sungai-sungai mengalir.

14.    Tibanya kiamat atas makhluk-makhluk yg jahat.

Penjelasan: Artinya : Saat kiamat tiba tidak ada lagi orang yg beriman. Jadi yg ditimpa azab kiamat ialah orang-orang yg jahat.

15.    Saat akan tiba kiamat jaman saling mendekat. Satu tahun seperti sebulan sebulan seperti seminggu seminggu seperti sehari sehari seperti satu jam dan satu jam seperti menyalakan kayu dgn api.

Penjelasan: Jika kiamat tiba maka rotasi bumi makin cepat. Kalau rotasi sekarang 1000 mil per jam maka dapat diperkirakan pada hari kiamat tujuh kali atau dua belas kali bahkan lebih.

16.    Demi yg jiwa Muhammad dalam genggaman-Nya. Tiada tiba kiamat melainkan telah merata dan merajalela dgn terang-terangan segala perbuatan mesum dan keji pemutusan hubungan kekeluargaan beretika buruk dgn tetangga orang yg jujur dituduh berkhianat dan orang yg khianat diberi amanat.

17.    Belum akan tiba kiamat sehingga kaum muslimin berperang dgn orang-orang Yahudi. Kaum muslimin membunuh mereka dan mereka bersembunyi di balik batu dan pohon-pohonan. Lalu batu dan pohon-pohon berkata Wahai kaum muslimin wahai hamba Allah ini orang Yahudi di belakang saya. Mari bunuhlah dia. Kecuali pohon Gharqad yg tumbuh di Baitil Maqdis. Itu adl pohon orang-orang Yahudi.

18.    Orang-orang ahli tidak akan mengalami kesepian tatkala wafat saat di kuburan dan ketika dibangkitkan. Seolah-olah aku melihat mereka ketika dibangkitkan . Mereka sedang menyingkirkan tanah dari kepala mereka seraya berkata Alhamdulillah yg telah menghilangkan duka-cita dari kami.

19.    Kamu akan dibangkitkan pada hari kiamat tanpa sandal telanjang bulat dan tidak dikhitan. Aisyah bertanya Ya Rasulullah laki-laki dan perempuan saling melihat yg lain? Nabi Saw menjawab Pada saat itu segala urusan sangat dahsyat sehingga orang tidak memperhatikan hal itu.

20.    Didatangkan kebaikan-kebaikan dan kejahatan-kejahatan seorang hamba lalu saling mengikis dan bila masih tersisa kebaikan itu Allah akan melapangkannya utk masuk surga.

21.    Seorang anak Adam sebelum menggerakkan kakinya pada hari kiamat akan ditanya tentang lima perkara: Tentang umurnya utk apa dihabiskannya; Tentang masa mudanya apa yg telah dilakukannya; Tentang hartanya dari sumber mana dia peroleh dan dalam hal apa dia membelanjakannya; dan tentang ilmunya mana yg dia amalkan.

22.    Amal seseorang tidak dapat menyelamatkannya. Seorang sahabat lantas bertanya tentang sabda tersebut Termasuk engkau juga ya Rasulullah? Rasulullah lalu menjawab Ya aku juga kecuali dikarunia Allah dgn rahmat-Nya. Walaupun demikian kamu harus berbuat yg benar .

23.    Yang pertama diadili antara manusia pada hari kiamat ialah kasus pembunuhan.

Minggu, 15 Januari 2012

Pagi Hari Beriman dan Sore Hari Kafir

Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda "Berhati-hatilah dengan perbuatan-perbuatan fitnah, seperti bagian malam yang gelap gulita, seorang beriman pada pagi hari dan kafir pada sore hari, lalu beriman pada sore hari dan kafir pada pagi hari. Salah seorang dari kalian menjual agamanya dengan luasnya dunia." (HR Turmudzi)

Ini menunjukkan bahwa seorang muslim akan menjual agamanya dengan luasnya dunia serta akan datang suatu zaman yang dekat dengan kiamat dan saat itu Islam menjadi lemah. Jika Islam dalam keadaan kuat, manusia tidak akan menjual (menukar) agama dengan dunianya. Semua ini menunjukkan betapa besar cobaan dan lemahnya hati kaum muslimin atau jatuhnya hati mereka (gagal) dalam ujian dan cobaan.. Namun, masih ada kelompok orang beriman yang masih teguh dalam keimanan mereka, meskipun perkaranya sangat besar dan dahsyat.
Hadits tersebut diatas menggambarkan era penuh fitnah di akhir zaman tampaknya sangat sesuai dengan kondisi dunia dewasa ini. Di dalamnya Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa pada masa itu sulit sekali menemukan orang yang istiqomah.
 
Sikap tidak istiqomah kata Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam disebabkan karena orang pada masa itu lebih mengutamakan kepentingan atau kemaslahatan dunia daripada memelihara keutuhan dien-nya (agama) alias imannya. Orang seperti ini telah tenggelam ke dalam faham bahkan ideologi materialisme.

Berdasarkan hadits ini berarti kita dapat simpulkan bahwa seseorang yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat atau mengaku muslim haruslah bersikap sangat waspada ketika ia menjalani era penuh fitnah di Akhir Zaman. Ia harus memahami bahwa bentuk pelanggaran terhadap Allah dapat berakibat kepada dua macam akibat. Pertama, ada yang berakibat seseorang menjadi berdosa, namun di mata Allah dosanya itu tidak menyebabkan dirinya keluar dari Islam. Artinya Allah masih tetap mengakui eksistensi iman pelaku dosa tersebut. Ia masih tetap dipandang sebagai seorang muslim atau seorang yang beriman. Namun yang kedua, ada pula jenis dosa yang tidak saja pelakunya dipandang telah bermaksiat kepada Allah, tetapi bahkan mengakibatkan pelakunya tidak lagi dipandang masih beriman di mata Allah. Artinya perbuatan dosa yang dilakukannya telah membatalkan imannya. Allah menilai pelaku dosa tersebut telah keluar dari Islam alias menjadi kafir. Inilah yang sangat perlu kita khawatirkan. Dan hadits di atas jelas mengindikasikan fenomena ini. Jadi, di era penuh fitnah kita akan dengan mudah melihat adanya orang-orang yang di pagi hari masih beriman, namun karena satu dan lain hal, tiba-tiba di waktu sore ia telah menjadi kafir, copot imannya. Demikian pula ada mereka yang di waktu sore masih beriman, namun entah apa yang terjadi di malam harinya, tiba-tiba keesokan paginya ia telah menjadi kafir.

Di dalam kitabnya berjudul Dhawabith At-Takfir ‘inda Ahlis-Sunnah wa Al-Jama’ah, Mas’ud bin Faisol menguraikan sembilan Pembatal Keimanan yang disepakati oleh para ulama:
  1. Sombong dan menolak beribadah kepada Allah subhaanahu wa ta’ala, walaupun membenarkan dan mengakui kebenaran Islam
  2. Syirik dalam beribadah kepada Allah subhaanahu wa ta’ala
  3. Membuat perantara dalam beribadah kepada Allah subhaanahu wa ta’ala dan meminta pertolongan kepada selain Allah subhaanahu wa ta’ala
  4. Mendustakan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam atau membenci sesuatu yang beliau bawa walaupun ia melakukannya
  5. Tidak mengkafirkan orang-orang musyrik atau ragu terhadap kekafiran mereka atau membenarkan mazhab (faham/keyakinan) mereka
  6. Memperolok-olok Allah subhaanahu wa ta’ala, Al-Qur’an, Al-Islam, pahala dan siksa, dan yang sejenisnya, atau mengolok-olok Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam atau salah seorang Nabi ‘alaihimus-salam, baik ketika bergurau ataupun sungguhan
  7. Membantu orang musyrik atau menolong mereka untuk memusuhi orang Islam
  8. Meyakini bahwa ada sebagian orang yang boleh keluar dari ajaran Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak wajib mengikuti ajaran beliau
  9. Meyakini ada petunjuk yang lebih sempurna daripada petunjuk Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam atau meyakini ada hukum yang lebih baik daripada hukum beliau yang berlandaskan syariat Allah subhaanahu wa ta’ala
Kita semua berlindung kepada Allah dari perbuatan dosa, baik yang menyebabkan diri kita dipandang “sekadar” bermaksiat kepada Allah, apalagi yang sampai menyebabkan diri kita tidak lagi dipandang Allah masih merupakan seorang beriman. Na’udzubillahi min dzaalika.

Sabtu, 14 Januari 2012

Bencana dan Siksaan Berat Akibat Pemimpin yang Zalim

Rasulullah saw memberitahukan bahwa di akhir zaman nanti dan sebelum munculnya Al Mahdi, umat akan ditimpa musibah besar, seperti cobaan dan siksaan berat yang dilakukan oleh para pemimpin dan hakim yang zalim. Mereka mempersempit ruang gerak orang beriman sehingga akan berharap dapat menempati seperti tempat saudaranya yang sudah meninggal agar terbebas dari cobaan, siksaan, kejahatan, dan kezaliman para pemimpin tersebut.  Kondisi seperti itu akan terus berlangsung hingga munculnya Al Mahdi untuk menghukum mereka. Ia memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kebaikan, sebagaimana sebelumnya bumi telah dipenuhi dengan kezaliman dan pembunuhan.

Dari Abu Sa'id Al Kudri ra bahwa Rasulullah saw bersabda, "Akan turun kepada umatku di akhir zaman nanti cobaan yang dahsyat dari pemimpin mereka. Belum pernah terdengar cobaan yang lebih dahsyat darinya sehingga bumi yang luas itu terasa sempit bagi mereka karena bumi dipenuhi dengan kejahatan dan kezaliman. Seorang mukmin tidak mendapatkan tempat berpindah dari kezaliman itu. Kemudian Allah SWT mengutus seseorang dari keturunanku. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana bumi dipenuhi dengan kejahatan dan kezaliman. Penduduk bumi dan langit ridha dengannya, dan bumi tidak menyimpan sesuatu pun dari bijinya, kecuali mengeluarkannya. Begitu juga dengan langit, kecuali Allah menuangkannya ke bumi. Ia hidup di tengah tengah mereka selama tujuh, delapan, atau sembilan tahun agar semua yang hidup dan mati menikmati apa yang telah diperbuat Allah SWT terhadap penduduk bumi dari kebaikan Nya." (HR Hakim)

Jumat, 06 Januari 2012

Pemberian Kekuasaan Kepada Orang yang Tidak Kapabel

[Tolong-menolong Dalam Kezaliman]

Dari Jabir bin Abdullah ra bahwa Rasulullah saw berkata kepada Ka'ab bin Ujrah, "Semoga Allah melindungi kamu dari kekuasaan orang orang bodoh wahai Ka'ab". Ka'ab bertanya "Apa yang dimaksud kekuasaan orang orang bodoh itu ?" Nabi saw menjawab "Para pemimpin setelahku nanti tidak menunjukkan berdasarkan petunjukku dan tidak menganjurkan dengan sunahku. Kejujuran mereka sama dengan kebohongan mereka dan mereka tolong menolong dalam kezaliman. Mereka bukanlah dari golonganku dan aku bukan dari golongan mereka, dan mereka menentang perkumpulanku. Maka, barangsiapa yang tidak percaya dengan kebohongan mereka dan tidak menolong kezaliman mereka, mereka itulah golonganku dan aku termasuk golongan mereka, sedang mereka tidak menolak perkumpulanku." (HR Hakim)

Rabu, 04 Januari 2012

Tanda Tanda Wustha Yang Akan Terjadi Di Masa Akan Datang IV

[Munculnya Kebodohan dan Penolakan Manusia Terhadap Imam]
Yang dimaksud dengan kebodohan di sini adalah kebodohan terhadap hukum agama dan syariat. Hal ini disebabkan manusia memakai teori kehidupan yang hanya diukur dengan materi, haus terhadap kenikmatan dunia, gemar memiliki harta, dan bergantung pada kehidupan dunia. Jika hal ini terjadi, akan ada manusia yang hendak pergi atau mengajak orang lain ke masjid untuk melaksanakan shalat, tetapi sebagian menolaknya, bahkan melarangnya karena kebodohan mereka terhadap hukum agama dan syariatnya, serta sedikitnya keyakinan mereka dalam membaca al Quran.

Dalil yang menunjukkan bahwa zaman itu nanti manusia akan dipelihara ilmu syariat atau Allah SWT akan menahan ilmu dengan menahan para ulama disebutkan dalam hadits hadits berikut :
"Dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah saw bersabda "Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang orang berkumpul dan shalat di masjid, tetapi di antara mereka tidak ada orang yang beriman." (HR Hakim dalam Al Mustadrak)

Dari Salamah binti Al Hirr ra bahwa ia mendengar Rosululloh saw bersabda "Di antara tanda tanda kiamat adalah orang orang yang suka ke masjid menolak imam sehingga tidak ada imam yang shalat bersama mereka" (HR Abu Daud)

Mungkin hal ini akan terjadi sebagaimana yang saya katakan, ketika ilmu dicabut dengan mewafatkan para ulamanya. Selama manusia masih mau pergi masjid atau sholat masih ditegakkan, lalu ke mana perginya para imam masjid ? Semuanya telah digenggam dan diwafatkan oleh Allah SWT. 
Wallahu a'lam.

Minggu, 01 Januari 2012

Tanda Tanda Wustha Yang Akan Terjadi Di Masa Akan Datang III

[Penguasaan Ilmu untuk Meraih Harta dan Al Quran Diperdagangkan]
 
Dari Ali bin Abi Thalib ra bahwa Rasulullah saw bersabda "Di antara tanda dekatnya kiamat adalah jika ulama ulama di antara kalian belajar ilmu untuk mendapatkan dinar dinar serta dirham dirham kalian dan kalian mengambil Al Quran sebagai perdagangan." (HR Ad Dailami)
 
   [Kembalinya Jazirah Arab, Taman Taman dan Sungai Sungainya]
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda "Kiamat tidak akan terjadi hingga harta melimpah, orang mengeluarkan zakat malnya, tetapi tidak seorang pun yang mau menerimanya, serta taman taman dan sungai sungai di Jazirah Arab kembali seperti semula." (HR Ahmad)
Sesungguhnya, perubahan Jazirah Arab dari gurun gurun yang gersang menjadi taman taman dan sungai sungai, akan terjadi sebagaimana disebutkan pada awal hadits ini, yaitu melimpahnya harta. Tidak diragukan lagi bahwa harta menjadi banyak, padahal sebelumnya sangat sedikit. Maka, dibangunlah kota kota modern, taman taman dan tanah lapang menghijau di Jazirah Arab yang dihubungkan dengan jalan jalan besar.
Semua ini membantu perkembangan dan perubahan negara untuk mewujudkan oase atau lembah subur nan indah. Akan tetapi, semua ini belum cukup untuk mengubah Jazirah Arab menjadi taman taman dan sungai sungai. Para ahli geologi telah mengingatkan, di antaranya adalah Syeikh Dr Abdul Majid Az Zandaniy, di beberapa wawancara televisi, bahwa perubahan di sepanjang garis kutub utara dan selatan, saat ini telah sempurna menghadap Jazirah Arab. Perubahan yang sempurna ini tidak diragukan lagi, sesuai kehendak Allah SWT, akan mengubah gurun gurun yang gersang menjadi taman taman dan sungai sungai karena di dalamnya terkandung unsur kimia yang banyak serta air yang cukup untuk mengubah gurun tersebut menjadi taman taman dan sungai sungai.
Semua itu bagi Allah SWT sangatlah mudah karena Dia Maha Perkasa, Maha Kuasa dan Maha Pencipta. Dialah yang menjadikan bola bumi sebagai taman taman dan sungai sungai serta berkuasa mengubah rezeki sesuai yang Dia kehendaki. Yang penting, permulaannya telah dimulai : gunung gunung es mengalir ke Jazirah Arab, kota kota telah dibangun, dan jalan jalan telah dihubungkan. Semua ini merupakan tanda tanda kiamat sebagaimana yang telah dikabarkan Rasulullah saw kepada kita.