Rabu, 30 November 2011

TANDA-TANDA WUSTHA (KIAMAT SEDANG/MENENGAH) YANG MUNCUL PADA ZAMAN SEKARANG 5

[Makan Riba]
Di antara tanda tanda kiamat, sebagaimana yang disebutkan nabi saw adalah tersebarnya riba di dalam umat Muhammad, yang akan menimpa manusia. barangsiapa yang tidak memakannya, ia akan terkena hamburannya.
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rosululloh saw bersabda :
"Sungguh akan datang suatu zaman yang tidak tersisa seorang pun di dalamnya, kecuali memakan riba. Jika tidak memakannya, ia akan terkena hamburannya. (HR Hakim)
Sekarang ini, sudah bukan rahasia lagi bahwa umat manusia telah banyak yang memakan riba, dengan alasan karena terpaksa. Padahal, dalam keadaan darurat, bukan berarti seseorang diperbolehkan memakan riba. Alloh SWT telah berjanji untuk memerangi para pemakan riba dan memberi azab yang pedih kepada mereka.
Hai orang orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa Alloh dan Rosul Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertobat (dari pengambilan riba) maka bagimu pokok hartamu, kamu tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya.
(QS Al Baqarah : 278-279)

Senin, 28 November 2011

TANDA-TANDA WUSTHA (KIAMAT SEDANG/MENENGAH) YANG MUNCUL PADA ZAMAN SEKARANG 4

[Melimpahnya Harta Benda]
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rosululloh saw bersabda "Kiamat tidak akan terjadi kiamat hingga banyak harta di antara kalian, bahkan melimpah sehingga pemilik harta itu bingung siapa yang akan menerima sedekahnya. Maka, dipanggillah seseorang kepadanya, tetapi ia mengatakan, aku tidak membutuhkannya." (HR Bukhari)


Sampai sekarang belum diketahui bahwa harta telah melimpah dan manusia menolak untuk mengambil zakat, kecuali pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz. Ketika itu, orang orang yang dikirim ke Afrika, kembali masih membawa harta mereka karena di sana (Afrika), mereka tidak mendapatkan orang yang mau mengambil zakat mereka disebabkan melimpahnya harta.


Kejadian ini hanya berlangsung selama dua tahun. Akan tetapi, di akhir zaman dan setelah terbitnya matahari dari barat nanti, harta akan makin berlimpah. Setelah manusia yakin bahwa kiamat telah dekat (seperti siku dengan ujung jari), bahkan lebih dekat lagi, ia mengeluarkan harta simpanannya yang belum pernah dizakati karena takut dengan dekatnya kiamat. Namun, pada waktu itu, orang orang fakir pun tidak mau mengambilnya karena mereka melihat sebagaimana para pemilik harta itu melihat terbitnya matahari dari arah barat sehingga tahu bahwa kiamat telah dekat.


Lalu, apa yang akan mereka perbuat dengan harta itu, sedangkan maut dan kiamat telah dekat ? Sebagian besar mufasir mengatakan bahwa hal ini akan terjadi pada masa Isa as dan Al Mahdi as.


Kita akan kembali dengan hadits yang membahas hal ini dalam artikel yang membahas tanda tanda kiamat kubra nanti.

Kamis, 24 November 2011

TANDA-TANDA WUSTHA (KIAMAT SEDANG/MENENGAH) YANG MUNCUL PADA ZAMAN SEKARANG 3

[Berlomba-lomba Meninggikan Gedung]
Membangun gedung sebagai tempat tinggal sebenarnya diharuskan bagi setiap manusia karena bertambahnya penduduk. Dua ratus tahun yang lalu misalnya, jumlah penduduk di dunia ini hanya seperempat dari jumlah penduduk yang ada sekarang. Jumlah penduduk terus bertambah, padahal luas bumi tidak bertambah. Dengan demikian, perkembangan pembangunan harus disesuaikan dengan perkembangan penduduk. Akan tetapi, Alloh SWT mengetahui bahwa pada suatu hari nanti, penduduk bumi akan meninggikan gedung gedungnya. Oleh karena itu, Rosululloh saw memberitahukan dan menjadikannya sebagai salah satu tanda kiamat atau dekatnya hari kiamat. Bahkan, sekarang ini, di dunia, sudah ada gedung yang lebih dari seratus tingkat.
Diriwayatkan oleh Umar bin Khattab ra tentang kedatangan Jibril kepada Rosululloh saw dalam bentuk seseorang yang berpakaian putih bersih dan mempunyai rambut yang hitam pekat, lalu bertanya kepada beliau tentang Islam, iman dan ihsan. Rosululloh saw menjawab "Orang yang ditanya tidak lebih mengerti daripada yang bertanya." Lalu Jibril berkata, "Beri tahukan kepadaku tentang tanda tanda kiamat !" Rosululloh saw menjawab "Budak melahirkan tuannya, kamu melihat orang yang tidak beralas kaki, telanjang, serta banyak penggembala unta dan kambing meninggikan bangunan mereka." (HR Ahmad)

Selasa, 22 November 2011

TANDA-TANDA WUSTHA (KIAMAT SEDANG/MENENGAH) YANG MUNCUL PADA ZAMAN SEKARANG 2

[Menghiasi Masjid dan Berbangga bangga dengan Masjid]
Dari Anas ra bahwa Rosulullloh saw bersabda:

"Sesungguhnya, di antara tanda tanda kiamat adalah manusia berbangga bangga dengan masjid." (HR Abu Daud dan Ahmad)
Berkaitan dengan hadits di atas dan untuk menguatkannya, Ibnu Abbas ra berkata, "Sungguh, umat ini akan menghias masjid masjid sebagaimana orang orang Yahudi dan Nasrani menghiasai tempat tempat ibadah dan gereja gereja mereka. Orang yang memerhatikan, masa sekarang, seluruh penjuru dunia Islam dan alat alat transportasi, akan  melihat mereka berbangga bangga (seperti ini), menghiasai masjid, dan sombong dalam mendirikan masjid. Manusia membaca hadits ini dan mengetahuinya bahwa menghiasi masjid termasuk salah satu tanda kiamat. Namun, mereka tetap melakukannya, seolah olah mereka digiring untuk melaksanakan ketaatan dan pembenaran terhadap hadits Rosululloh saw."

Ibnu Abbas menambahkan, dalam kitab Jami' Ash Shagir karangan As Suyuthi, disebutkan bahwa Rosululloh saw bersabda, "Jika kalian mempercantik masjid masjid kalian dan menghiasai mushaf mushaf kalian, kehancuranlah atas kalian."

Hal itu disebabkan Alloh SWT melihat orang orang yang memakmurkan masjid dengan hati dan iman mereka. Alloh SWT menghendaki para hamba Nya berhias dengan iman dan mempercantik diri dengan takwa. Itulah yang asli. Jika masjid masjid telah dihiasi, yang tersisa hanyalah dinding dinding dan perhiasannya. Padahal, semua itu akan musnah ketika terjadi kiamat nanti, sedangkan hati dan iman tidak. Akan tetapi, semua ini memang sudah ketetapan Alloh SWT.

Minggu, 20 November 2011

TANDA-TANDA WUSTHA (KIAMAT SEDANG/MENENGAH) YANG MUNCUL PADA ZAMAN SEKARANG 1

[Para Wanita Berpakaian, Tetapi Telanjang]
Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rosululloh saw bersabda :
Ada dua golongan ahli neraka dan aku belum pernah melihatnya : Suatu kaum yang bersamanya cambuk seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengannya dan para wanita yang berpakaian, tetapi telanjang, jalan berlenggak lenggak, dan kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga, bahkan mencium baunya. Padahal, baunya bisa didapatkan (tercium) dari perjalanan sekian dan sekian. (HR Muslim)
Apa yang kita lihat pada masa sekarang ini bukanlah hal yang perlu disembunyikan. Banyak wanita muslimah yang berpakaian, tetapi telanjang. Mereka berpakaian dengan baju yang tipis agar dapat memikat atau menarik perhatian dengan bentuk mereka yang hina itu. Padahal, Alloh SWT telah memerintahkan untuk menutupi aurat mereka.
katakanlah kepada wanita yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa tampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya... ((QS. An Nur : 31)
Pada zaman sekarang ini, berapa banyak kita melihat kepala kepala yang dihias (untuk dipertontonkan), bagaimana mereka membuat rambut rambutnya tampak seperti punuk unta yang berada di atas punggunya. Ini adalah kata kinayah atau kiasan tentang pembuatan rambut yang ditinggikan sehingga bentuknya seperti piramida kecil. Alloh SWT dan Rosul Nya telah berjanji bahwa mereka tidak akan masuk surga, sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits di atas, bahkan tidak mencium baunya, padahal bau surga itu dapat tercium dari jarak yang sangat jauh.

Kamis, 17 November 2011

TANDA-TANDA WUSTHA (KIAMAT SEDANG/MENENGAH) YANG TELAH TERJADI II

Merebaknya Perdagangan, Pemberian Salam Kepada Orang Tertentu, Pemutusan Silaturahmi dan Banyaknya Kejahatan.


Menjelang kiamat akan terjadi pemberian salam kepada orang orang tertentu, merebaknya perdagangan, wanita membantu suaminya dalam berdagang, pemutusan tali silaturahmi, munculnya saksi palsu, menyembunyikan saksi yang benar, dan munculnya pena (banyak tulisan atau buku). (HR Ahmad)

Makna sebagian kata dalam hadits di atas adalah sebagai berikut:

Taslimul khashah, yaitu seseorang tidak mau memberi atau mengucapkan salam, kecuali kepada yang dikenalnya saja. Padahal, kita diperintahkan untuk mengucapkan salam kepada orang yang kita kenal atau tidak.


Fasywut tijarah, yaitu menjadikan manusia lupa terhadap ketaatannya kepada Alloh SWT sehingga gemar mengumpulkan harta dunia. Alloh SWT berfirman :


…Katakanlah, “Apa yang di sisi Alloh adalah lebih baik daripada permainan dan perniagaan, dan Alloh sebaik baik pemberi rezeki.’

(QS Al Jumu’ah: 11)


Dari Anas bin Malik ra bahwa Rosululloh saw bersabda :


“Di antara tanda tanda kiamat adalah munculnya kejahatan, kekikiran, pemutusan hubungan persaudaraan, dikhianatinya orang yang jujur, dan diamanatinya orang yang khianat.”


Al fahsyu wa at tafahhusy, yaitu berbuat dosa, maksiat dan dosa besar tanpa perasaan.


Asy syuhhu, yaitu bakhil yang paling tinggi. Maksudnya adalah penolakan manusia untuk membayar zakat, tetapi mereka berlomba lomba membangun gedung dan berbangga bangga dengan kelompok sosial mereka. Semua ini tidak akan terjadi, kecuali jika sudah banyak usaha yang haram. Sedangkan, orang yang berusaha itu sudah tidak peduli lagi dari mana ia mendapatkannya.


Dari Abu Hurairah ra bahwa Rosululloh saw bersabda, “Akan datang kepada manusia suatu zaman di mana seorang mukmin tidak memerhatikan lagi apa yang telah ia usahakan, apakah dengan cara halal atau haram.” (HR Ahmad)


Muslihat ini akan terus berlangsung dan terjadi hingga hari kiamat, tidak terbatas pada masa atau zaman tertentu, bahkan terus bertambah sebelum terjadi kiamat. Peristiwa ini akan bercampur dengan bencana fitnah, musibah dan cobaan yang lain.


Budak Melahirkan Tuannya.


Umar bin Khattab ra meriwayatkan bahwa Jibril as mendatangi Rosululloh saw dalam bentuk manusia yang memakai pakaian putih bersih, rambutnya sangat hitam. Ia (Jibril) bertanya kepada Rosululloh saw., lalu beliau menjawab. Kemudian, ia bertanya tentang kiamat. Maka Rosululloh saw menjawab “Sesungguhnya, yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya.” Jibril berkata “Berilah kabar kepadaku tentang tanda tandanya,” Beliau menjawab “Jika budak melahirkan tuannya, kamu melihat orang orang yang tidak beralas kaki dan telanjang dan para pengembala kambing berlomba lomba meninggikan gedungnya.” (HR Muslim)


Makna dari kalimat “an talidal ammatu rabbataha” : Al Ammah adalah budak perempuan, sedangkan rabbataha adalah tuannya.


Pada masa pemerintahan Abbasiyah dan Umawiyah, banyak terdapat budak perempuan dari hasil rampasan perang. Dikatakan pula bahwa hal itu terjadi pada masa Harun Ar Rasyid. Pada saat itu, orang yang paling miskin mempunyai rumah di Bagdad dengan tiga budak. Pemilik budak budak itu bersenang senang dengan mereka tanpa pernikahan sehingga melahirkan anak untuk tuannya.


Anak yang lahir dari budak itu menjadi anak tuannya, sedangkan dia sendiri tetap sebagai budak. Ketika anak itu tumbuh besar dan menjadi seorang tuan, ibunya tetap menjadi budak, tetapi tidak boleh dijual. Ketika tuan dari budak itu mati, anaknya memerdekakannya. Itulah kabar yang diberitahukan oleh Rosululloh saw tentang banyaknya perang serta penaklukan timur dan barat yang mengakibatkan banyaknya budak dari perang tersebut. Akibat lain dari peperangan itu adalah banyaknya harta rampasan perang karena kemenangan kaum muslimin.


Dari Ibnu Abbas ra bahwa Rosululloh saw bersabda :


Jika kamu melihat budak melahirkan tuannya maka itulah pengetahuan tentang kiamat dan tanda tandanya. (HR Ahmad)



Banyak Umat Memerangi Umat Islam



Dari Tsauban ra bahwa Rosululloh saw bersabda “Beberapa umat akan mengerumuni kalian sebagai makanan yang berada pada piringnya” Seseorang bertanya “Apakah karena pada waktu itu jumlah kita hanya sedikit ?” Beliau menjawab “Bahkan, pada waktu itu kalian lebih banyak, tetapi kalian bagaikan buih yang terbawa arus. Dan, sungguh Alloh akan mencabut wibawa kalian dari hati musuh kalian dan Dia akan menanamkan al wahn (kelemahan) di hati kalian.” Seseorang bertanya “Wahai Rosululloh, apakah al wahn itu ?” Beliau menjawab “Cinta dunia dan benci atau takut terhadap kematian.”

(HR Abu Daud, Ibnu Asakir dan Ahmad)


Apa yang disampaikan oleh Rosululloh saw tersebut telah terjadi lebih dari satu kali dalam sejarah kaum muslimin, yaitu banyak umat yang menyeru pada Islam, kemudian mereka justru menyerang kaum muslimin ketika mereka telah menjadi mulia dan kuat. Pada saat pemerintahan Abbasiyah lemah dan para khalifahnya condong pada dunia dan kenikmatannya, menuruti hawa nafsu mereka, mencintai budak budak perempuan mereka dan menyukai alat alat musik, Alloh SWT mencampurkan atau mempertemukan mereka dengan suatu kaum, seperti Tartar, Mongol dan Turki, sebelum mereka masuk Islam dan iman terpatri di dasar hati mereka.


Pada saat itulah, tubuh umat Islam digerogoti kerusakan. Ketika bangsa Tartar sampai ke ibu kota pemerintahan Abbasiyah, mereka mendapati khalifah lebih mendekati seorang pelawak. Dari sini, mereka tahu bahwa pemerintahan kaum muslimin sedang lemah, baik pemimpinnya, para menterinya, maupun panglima perangnya. Jadi, kemenangan orang orang Tartar pada saat itu bukan karena kekuatan mereka, melainkan karena kelemahan khalifah Al Mu’tashim billah dan para pejabatnya.


Bagdad pun jatuh ke tangan mereka (Tartar) dan peperangan itu menewaskan hampir satu juta kaum muslimin yang ada di Bagdad. Dalilnya adalah sebagaimana yang telah saya katakan sebelumnya bahwa Tartar mendapat kemenangan bukan karena kekuatan mereka, melainkan karena kelemahan kaum muslimin. Kemudian, pemimpin Mesir pada waktu itu, Qathaz dan Bibras, mempersiapkan banyak pasukan serta membekali mereka dengan senjata dan harta. Mereka mengerjakan apa yang seharusnya mereka kerjakan. Maka, mereka dapat mengalahkan bangsa Tartar dengan penyerangan yang dahsyat dalam peperangan yang terjadi di Ain Jalut. Dari sini, Alloh SWT memperbaiki keadaan kita (kaum muslimin) dan menunjuki kita ke jalan yang lurus.


Diantara umat, yang disifati secara langsung, yang akan memerangi umat Islam adalah masyarakat Uni Eropa : Paris, Inggris, Jerman, Bulgaria, Hongaria, dan masih banyak lagi. Dahulu, mereka memerangi Islam selama dua tahun, yaitu antara tahun 490-690 Hijriah. Peperangan ini dikenal dengan Perang Salib. Namun, pada waktu itu, Shalahuddin Al Ayubi dapat menggempur Pasukan Salib dan mengembalikan tempat suci yang mereka kuasai ke tangan kaum muslimin. Kejadian serupa terulang kembali ketika orang orang kafir berkumpul di Eropa untuk menguasai Kerajaan Utsmani. Mereka berhasil menguasai semua wilayah kerajaannya. Yang paling penting adalah mereka menguasai wilayah Arab, kemudian membagi wilayahnya, sebagaimana yang tertuang dalam sebuah perjanjian.


Sekarang ini, dunia barat kembali bersatu untuk melawan Islam sekali lagi dengan bantuan orang orang Yahudi yang menguasai Palstina dan tempat tempat suci serta meletakkan bom waktu di tengah tengah dunia Arab dan Islam.


Hal itu dilakukan agar umat Islam yang tersisa terpecah belah dan tidak mempunyai kekuatan serta daya upaya. Sekarang, semua itu benar terjadi dan umat Islam telah merasakannya. Peperangan terjadi dimana mana, jelas dan nyata. Mereka ingin menjajah umat Islam dengan segera. Mereka bahu membahu untuk melaksanakan ketetapan tersebut terhadap umat Islam. Mereka melihat umat Islam sebagai musuh yang mengancam keamanan dan keberadaan mereka. Mereka memerangi kaum muslimin sebagaimana yang mereka lakukan dalam Perang Salib, pada Kerajaan Utsmani atau pada awal abad kedua puluh satu, yaitu ketika mereka menguasai dunia Islam dan menjadikannya berpecah belah serta lemah. Padahal, sebelumnya mereka telah bersatu dibawah Kerajaan Utsmani.


Itulah berkoalisinya beberapa umat untuk memerangi umat Islam. Alloh mencabut rasa takut dari hati para musuh kita dan menanamkan kelemahan di dalam hati kita, sebagaimana telah disebutkan dalam hadits, merupakan kenyataan yang dapat kita lihat. Semoga Alloh SWT menyelamatkan kita yang berada di dalamnya. Umat Islam tidak akan kembali pada kejayaannya, kecuali dengan kembali pada kitab Alloh SWT (ajaran Islam), agama, sunnah Rosululloh saw dan bersatu. Meskipun musuh musuh kita berbuat demikian, demi Alloh SWT sebagaimana dikatakan Rosululloh saw, sungguh, para pemimpin dan agama kita tidak akan mengizinkan, meskipun mereka berkumpul dari berbagai penjuru bumi untuk memerangi kaum muslimin.


Dari Tsauban ra bahwa Rosululloh saw bersabda :


Sungguh aku telah meminta kepada Tuhanku untuk umatku agar tidak menghancurkan mereka dengan paceklik dan dikuasai musuh. Tuhanku mengatakan, hai Muhammad ! Jika Aku memutuskan sesuatu, hal itu tidak bisa ditolak. Dan, Aku telah mengabulkan permintaanmu untuk tidak menghancurkan mereka dengan paceklik atau dikuasai musuh, kecuali oleh sebagian mereka sendiri sehingga pemimpin mereka memperbolehkan meskipun orang orang dari segala penjuru bumi berkumpul untuk memerangi Islam. Dikatakan pula sebagian dari mereka menghancurkan sebagian yang lain atau sebagian dari mereka menjelek jelekkan sebagian yang lain. (HR Muslim)


Hadits di atas menunjukkan bahwa orang orang kafir dari berbagai penjuru negara, meskipun berusaha sedemikian rupa, tidak akan dapat menguasai orang orang Islam, selamanya. Al Baidhah maksudnya adalah kelompok atau asal usul mereka, Kemuliaan dan kerajaan. Jadi, makna kalimat laa uhlikahum bisunnatin ‘aammatin adalah tidak akan menghancurkan mereka dengan paceklik. Jika hal itu terjadi, hanya dari arah yang satu, bukan dari arah yang lain.
Merebaknya Perdagangan, Pemberian Salam Kepada Orang Tertentu, Pemutusan Silaturahmi dan Banyaknya Kejahatan.
Menjelang kiamat akan terjadi pemberian salam kepada orang orang tertentu, merebaknya perdagangan, wanita membantu suaminya dalam berdagang, pemutusan tali silaturahmi, munculnya saksi palsu, menyembunyikan saksi yang benar, dan munculnya pena (banyak tulisan atau buku). (HR Ahmad)
Makna sebagian kata dalam hadits di atas adalah sebagai berikut:
Taslimul khashah, yaitu seseorang tidak mau memberi atau mengucapkan salam, kecuali kepada yang dikenalnya saja. Padahal, kita diperintahkan untuk mengucapkan salam kepada orang yang kita kenal atau tidak.
Fasywut tijarah, yaitu menjadikan manusia lupa terhadap ketaatannya kepada Alloh SWT sehingga gemar mengumpulkan harta dunia. Alloh SWT berfirman :
…Katakanlah, “Apa yang di sisi Alloh adalah lebih baik daripada permainan dan perniagaan, dan Alloh sebaik baik pemberi rezeki.’
(QS Al Jumu’ah: 11)
Dari Anas bin Malik ra bahwa Rosululloh saw bersabda :
“Di antara tanda tanda kiamat adalah munculnya kejahatan, kekikiran, pemutusan hubungan persaudaraan, dikhianatinya orang yang jujur, dan diamanatinya orang yang khianat.”
Al fahsyu wa at tafahhusy, yaitu berbuat dosa, maksiat dan dosa besar tanpa perasaan.
Asy syuhhu, yaitu bakhil yang paling tinggi. Maksudnya adalah penolakan manusia untuk membayar zakat, tetapi mereka berlomba lomba membangun gedung dan berbangga bangga dengan kelompok sosial mereka. Semua ini tidak akan terjadi, kecuali jika sudah banyak usaha yang haram. Sedangkan, orang yang berusaha itu sudah tidak peduli lagi dari mana ia mendapatkannya.
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rosululloh saw bersabda, “Akan datang kepada manusia suatu zaman di mana seorang mukmin tidak memerhatikan lagi apa yang telah ia usahakan, apakah dengan cara halal atau haram.” (HR Ahmad)
Muslihat ini akan terus berlangsung dan terjadi hingga hari kiamat, tidak terbatas pada masa atau zaman tertentu, bahkan terus bertambah sebelum terjadi kiamat. Peristiwa ini akan bercampur dengan bencana fitnah, musibah dan cobaan yang lain.
Budak Melahirkan Tuannya.
Umar bin Khattab ra meriwayatkan bahwa Jibril as mendatangi Rosululloh saw dalam bentuk manusia yang memakai pakaian putih bersih, rambutnya sangat hitam. Ia (Jibril) bertanya kepada Rosululloh saw., lalu beliau menjawab. Kemudian, ia bertanya tentang kiamat. Maka Rosululloh saw menjawab “Sesungguhnya, yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya.” Jibril berkata “Berilah kabar kepadaku tentang tanda tandanya,” Beliau menjawab “Jika budak melahirkan tuannya, kamu melihat orang orang yang tidak beralas kaki dan telanjang dan para pengembala kambing berlomba lomba meninggikan gedungnya.” (HR Muslim)
Makna dari kalimat “an talidal ammatu rabbataha” : Al Ammah adalah budak perempuan, sedangkan rabbataha adalah tuannya.
Pada masa pemerintahan Abbasiyah dan Umawiyah, banyak terdapat budak perempuan dari hasil rampasan perang. Dikatakan pula bahwa hal itu terjadi pada masa Harun Ar Rasyid. Pada saat itu, orang yang paling miskin mempunyai rumah di Bagdad dengan tiga budak. Pemilik budak budak itu bersenang senang dengan mereka tanpa pernikahan sehingga melahirkan anak untuk tuannya.
Anak yang lahir dari budak itu menjadi anak tuannya, sedangkan dia sendiri tetap sebagai budak. Ketika anak itu tumbuh besar dan menjadi seorang tuan, ibunya tetap menjadi budak, tetapi tidak boleh dijual. Ketika tuan dari budak itu mati, anaknya memerdekakannya. Itulah kabar yang diberitahukan oleh Rosululloh saw tentang banyaknya perang serta penaklukan timur dan barat yang mengakibatkan banyaknya budak dari perang tersebut. Akibat lain dari peperangan itu adalah banyaknya harta rampasan perang karena kemenangan kaum muslimin.
Dari Ibnu Abbas ra bahwa Rosululloh saw bersabda :
Jika kamu melihat budak melahirkan tuannya maka itulah pengetahuan tentang kiamat dan tanda tandanya. (HR Ahmad)
Banyak Umat Memerangi Umat Islam
Dari Tsauban ra bahwa Rosululloh saw bersabda “Beberapa umat akan mengerumuni kalian sebagai makanan yang berada pada piringnya” Seseorang bertanya “Apakah karena pada waktu itu jumlah kita hanya sedikit ?” Beliau menjawab “Bahkan, pada waktu itu kalian lebih banyak, tetapi kalian bagaikan buih yang terbawa arus. Dan, sungguh Alloh akan mencabut wibawa kalian dari hati musuh kalian dan Dia akan menanamkan al wahn (kelemahan) di hati kalian.” Seseorang bertanya “Wahai Rosululloh, apakah al wahn itu ?” Beliau menjawab “Cinta dunia dan benci atau takut terhadap kematian.”
(HR Abu Daud, Ibnu Asakir dan Ahmad)
Apa yang disampaikan oleh Rosululloh saw tersebut telah terjadi lebih dari satu kali dalam sejarah kaum muslimin, yaitu banyak umat yang menyeru pada Islam, kemudian mereka justru menyerang kaum muslimin ketika mereka telah menjadi mulia dan kuat. Pada saat pemerintahan Abbasiyah lemah dan para khalifahnya condong pada dunia dan kenikmatannya, menuruti hawa nafsu mereka, mencintai budak budak perempuan mereka dan menyukai alat alat musik, Alloh SWT mencampurkan atau mempertemukan mereka dengan suatu kaum, seperti Tartar, Mongol dan Turki, sebelum mereka masuk Islam dan iman terpatri di dasar hati mereka.
Pada saat itulah, tubuh umat Islam digerogoti kerusakan. Ketika bangsa Tartar sampai ke ibu kota pemerintahan Abbasiyah, mereka mendapati khalifah lebih mendekati seorang pelawak. Dari sini, mereka tahu bahwa pemerintahan kaum muslimin sedang lemah, baik pemimpinnya, para menterinya, maupun panglima perangnya. Jadi, kemenangan orang orang Tartar pada saat itu bukan karena kekuatan mereka, melainkan karena kelemahan khalifah Al Mu’tashim billah dan para pejabatnya.
Bagdad pun jatuh ke tangan mereka (Tartar) dan peperangan itu menewaskan hampir satu juta kaum muslimin yang ada di Bagdad. Dalilnya adalah sebagaimana yang telah saya katakan sebelumnya bahwa Tartar mendapat kemenangan bukan karena kekuatan mereka, melainkan karena kelemahan kaum muslimin. Kemudian, pemimpin Mesir pada waktu itu, Qathaz dan Bibras, mempersiapkan banyak pasukan serta membekali mereka dengan senjata dan harta. Mereka mengerjakan apa yang seharusnya mereka kerjakan. Maka, mereka dapat mengalahkan bangsa Tartar dengan penyerangan yang dahsyat dalam peperangan yang terjadi di Ain Jalut. Dari sini, Alloh SWT memperbaiki keadaan kita (kaum muslimin) dan menunjuki kita ke jalan yang lurus.
Diantara umat, yang disifati secara langsung, yang akan memerangi umat Islam adalah masyarakat Uni Eropa : Paris, Inggris, Jerman, Bulgaria, Hongaria, dan masih banyak lagi. Dahulu, mereka memerangi Islam selama dua tahun, yaitu antara tahun 490-690 Hijriah. Peperangan ini dikenal dengan Perang Salib. Namun, pada waktu itu, Shalahuddin Al Ayubi dapat menggempur Pasukan Salib dan mengembalikan tempat suci yang mereka kuasai ke tangan kaum muslimin. Kejadian serupa terulang kembali ketika orang orang kafir berkumpul di Eropa untuk menguasai Kerajaan Utsmani. Mereka berhasil menguasai semua wilayah kerajaannya. Yang paling penting adalah mereka menguasai wilayah Arab, kemudian membagi wilayahnya, sebagaimana yang tertuang dalam sebuah perjanjian.
Sekarang ini, dunia barat kembali bersatu untuk melawan Islam sekali lagi dengan bantuan orang orang Yahudi yang menguasai Palstina dan tempat tempat suci serta meletakkan bom waktu di tengah tengah dunia Arab dan Islam.
Hal itu dilakukan agar umat Islam yang tersisa terpecah belah dan tidak mempunyai kekuatan serta daya upaya. Sekarang, semua itu benar terjadi dan umat Islam telah merasakannya. Peperangan terjadi dimana mana, jelas dan nyata. Mereka ingin menjajah umat Islam dengan segera. Mereka bahu membahu untuk melaksanakan ketetapan tersebut terhadap umat Islam. Mereka melihat umat Islam sebagai musuh yang mengancam keamanan dan keberadaan mereka. Mereka memerangi kaum muslimin sebagaimana yang mereka lakukan dalam Perang Salib, pada Kerajaan Utsmani atau pada awal abad kedua puluh satu, yaitu ketika mereka menguasai dunia Islam dan menjadikannya berpecah belah serta lemah. Padahal, sebelumnya mereka telah bersatu dibawah Kerajaan Utsmani.
Itulah berkoalisinya beberapa umat untuk memerangi umat Islam. Alloh mencabut rasa takut dari hati para musuh kita dan menanamkan kelemahan di dalam hati kita, sebagaimana telah disebutkan dalam hadits, merupakan kenyataan yang dapat kita lihat. Semoga Alloh SWT menyelamatkan kita yang berada di dalamnya. Umat Islam tidak akan kembali pada kejayaannya, kecuali dengan kembali pada kitab Alloh SWT (ajaran Islam), agama, sunnah Rosululloh saw dan bersatu. Meskipun musuh musuh kita berbuat demikian, demi Alloh SWT sebagaimana dikatakan Rosululloh saw, sungguh, para pemimpin dan agama kita tidak akan mengizinkan, meskipun mereka berkumpul dari berbagai penjuru bumi untuk memerangi kaum muslimin.
Dari Tsauban ra bahwa Rosululloh saw bersabda :
Sungguh aku telah meminta kepada Tuhanku untuk umatku agar tidak menghancurkan mereka dengan paceklik dan dikuasai musuh. Tuhanku mengatakan, hai Muhammad ! Jika Aku memutuskan sesuatu, hal itu tidak bisa ditolak. Dan, Aku telah mengabulkan permintaanmu untuk tidak menghancurkan mereka dengan paceklik atau dikuasai musuh, kecuali oleh sebagian mereka sendiri sehingga pemimpin mereka memperbolehkan meskipun orang orang dari segala penjuru bumi berkumpul untuk memerangi Islam. Dikatakan pula sebagian dari mereka menghancurkan sebagian yang lain atau sebagian dari mereka menjelek jelekkan sebagian yang lain. (HR Muslim)
Hadits di atas menunjukkan bahwa orang orang kafir dari berbagai penjuru negara, meskipun berusaha sedemikian rupa, tidak akan dapat menguasai orang orang Islam, selamanya. Al Baidhah maksudnya adalah kelompok atau asal usul mereka, Kemuliaan dan kerajaan. Jadi, makna kalimat laa uhlikahum bisunnatin ‘aammatin adalah tidak akan menghancurkan mereka dengan paceklik. Jika hal itu terjadi, hanya dari arah yang satu, bukan dari arah yang lain.

Senin, 14 November 2011

TANDA-TANDA WUSTHA (KIAMAT SEDANG/MENENGAH) YANG TELAH TERJADI I

Tanda Tanda Wustha Yang Sudah Terjadi Beberapa Abad Yang Lalu dan Mungkin akan Terulang Kembali


Pemberitahuan Rosululloh saw tentang Berbagai Bencana dan Peringatan Terhadapnya.

Di antara tanda tanda kiamat, baik shugra, wustha, maupun kubra adalah bencana, yang dimulai sejak wafatnya Rosululloh saw dan tidak akan berakhir, kecuali dengan munculnya dajjal, yang merupakan bencana terbesar sebelum terjadinya kiamat. Berikut ini akan dipaparkan hadits yang membahas hal tersebut secara rinci.


Bencana sebelum kiamat banyak sekali, ada yang kecil dan ada pula yang besar. Peristiwa itu tidak dapat dipikul oleh hati, tubuh dan akal manusia karena kelemahnya (manusia diciptakan dalam keadaan lemah). Manusia akan bertanya, mengapa bencana yang banyak ini menimpa kaum muslimin yang beriman ? Mengapa pula api keluar dari bumi Hijaz dan menerangi leher leher unta di Bushra, Syam ? Sebagaimana telah disebutkan, di antara bencana itu ada yang datang dua kali atau tiga kali. Sesungguhnya, bencana itu mencapai ratusan dan hampir saja seorang mukmin mengira bahwa bencana itu tinggal satu kali lagi. Namun, datang lagi bencana yang lain. Untuk menjawab pertanyaan ini, ada pembahasan khusus karena hadits yang berkaitan dengan ini agak panjang.


Telah disebutkan bahwa dunia merupakan tempat ujian dan cobaan. Secara umum, manusia itu diuji. Seorang yang beriman diuji dengan agama dan dunianya agar Alloh SWT membersihkan jiwa dan hatinya. Masuk surga bukanlah suatu perkara yang mudah. Untuk dapat masuk surga, jiwa, hati dan keimanan seseorang harus diuji oleh Alloh SWT terlebih dahulu.

Ayat ayat al Quran yang membahas hal ini cukup banyak. Dan, syarat yang telah ditetapkan oleh Alloh SWT untuk masuk surga merupakan ujian bagi seorang yang beriman.


Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Alloh orang orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang orang yang sabar. (QS Ali Imran : 142)

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan, “Kami telah beriman.” Sedangkan mereka tidak diuji lagi ? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Alloh mengetahui orang orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang orang yang dusta.
(QS Al Ankabut: 2-3)


Dua ayat di atas menunjukkan adanya cobaan yang merupakan bagian dari ujian yang diwajibkan oleh Alloh SWT atas manusia, terutama atas orang orang yang beriman dan berserah diri kepada Alloh SWT, Tuhan sekalian alam. Alloh SWT telah menjelaskan kepada kita tentang asas keberadaan manusia, makhluk dan sebab sebabnya dalam satu ayat dari surat Al Mulk.

Yang menjadikan mati dan hidup supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan, Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (QS Al Mulk: 2)

Sesungguhnya, penjelasan tentang kejadian hari kiamat dan siapa orang yang akan menjumpai dan memenangkannya, telah disebutkan dalam al Quran melalui firman Nya:

Sifat sifat yang baik itu tidak dianugerahkan, kecuali kepada orang orang yang sabar dan tidak di anugerahkan pula, kecuali kepada orang orang yang mempunyai keberuntungan besar. (QS Fushshilat: 35)

Ketika kita membicarakan surga di dalam ensiklopedia ini, kemudian mengetahuinya dengan pengetahuan dan keyakinan pada keagungannya, yang tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar telinga, dan tidak pernah terbersit di dalam hati seseorang, kita mengetahui bahwa cobaan dan ujian yang menimpa kita di dunia, tidak
sama dengan yang kita jumpai di hari kiamat kelak. Semua ini merupakan rahmat Alloh SWT dan kenikmatan yang diberikan Nya di dalam surga yang abadi.

Bencana akan banyak terjadi sebelum kiamat atau sejak pengutusan Rosululloh saw sampai terjadinya kiamat. Sebagian bencana itu ada yang dahsyat dan gelap sehingga pada pagi hari seseorang yang beriman menjadi kafir dan sorenya beriman kembali. Oleh karena itu, marilah kita perhatikan bersama apa yang telah disabdakan Rosululloh saw tentang bencana besar tersebut, yang menimpa umat, kelompok masyarakat, keluarga, dan individu. Kita sampaikan hadits tersebut dan menafsirkan jika membutuhkan penafsiran.

Dari Abu Musa Al Asy’ ari ra bahwa Rosululloh saw bersabda “Sesungguhnya, sebelum kiamat akan terjadi banyak fitnah, seperti sebagian malam yang gelap gulita, seseorang beriman pada pagi hari dan kafir pada sore harinya, orang yang duduk lebih baik daripada yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, orang yang berjalan lebih baik daripada yang berusaha. Maka pecahlah kekerasan kalian, potonglah ikatan kalian, dan pukullah batu dengan pedang kalian, jika ia mengunjungimu, jadikanlah dia sebaik baik anak Adam (manusia). “ (HR Ibnu Majah)

Makna dari hadits di atas bahwa bencana itu sangat besar menimpa orang beriman. Oleh karena itu, ia menjadi lemah dan bimbang antara iman dan kufur, tidak ada yang teguh kecuali yang diteguhkan oleh Alloh SWT karena di dalam hatinya terdapat iman yang besar. Kemudian, Rosululloh saw meminta kita agar tidak berusaha mendekati atau masuk ke dalamnya meskipun hal itu menimpa kita. Dalilnya adalah agar kita menghancurkan pedang pedang kita, mematahkan busur busur kita, dan menumpulkan pedang kita. Hal ini dimaksudkan agar kita tidak membunuh seseorang. Caranya adalah dengan menumpulkannya ke atas batu untuk menggugurkannya. Jika ada seseorang memfitnah, janganlah engkau bunuh. Biarlah engkau dibunuh, bukan menjadi pembunuh, seperti anak Adam yang terbunuh saudaranya sendiri, Qabil. Jadilah seperti Habil yang terbunuh dan jangan menjadi seperti Qabil si pembunuh. Dengan demikian, engkau tidak masuk ke dalam fitnah yang menimpa agamamu. Sedangkan, orang orang yang kafir dan memfitnah itu menjual akhirat dan agama mereka dengan luasnya dunia yang fana ini.

Dari Abu Hurairah ra bahwa Rosululloh saw bersabda :

Sebelum kiamat akan terjadi banyak fitnah, seperti malam yang gelap gulita, seseorang beriman pada pagi hari dan kafir pada sore hari, beriman pada sore hari, lalu kafir pada pagi hari dan menjual agamanya dengan luasnya dunia. (HR Turmudzi)


Fitnah ini terasa berat bagi seorang muslim sehingga ia berharap mati agar terbebas dari cobaan besar yang menimpanya. Dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat hingga seseorang berjalan melewati kuburan dan mengatakan semoga aku dapat menempati tempatnya.” (HR Ibnu Hibban)

Dalam riwayat Muslim juga disebutkan, “Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman Nya. Sungguh, dunia tidak akan pergi hingga seseorang berjalan di atas kuburan dan berhenti, lalu berkata semoga aku dapat menempati tempat pemilik kubur ini, ia tidak memiliki agama kecuali cobaan.” (HR Ibnu Majah)

Dari Abu Musa Al Asy’ ari bahwa Nabi saw bersabda :

Sungguh, menjelang kiamat akan terjadi al haraj. Mereka bertanya, “Apa itu al haraj ?” Beliau menjawab, “Pembunuhan, tetapi bukan pembunuhan kalian terhadap orang orang musyrik, melainkan sebagian kalian membunuh sebagian yang lain sehingga seseorang akan membunuh tetangganya, saudaranya, pamannya dan anak pamannya (sepupunya).” Mereka berkata, “Apakah saat itu kita masih punya akal ?” Beliau menjawab “Sungguh, akal orang orang pada waktu itu akan dicabut dan digantikan dengan akal manusia yang tidak genap. Sebagian besar mereka mengira bahwa mereka berkuasa atas sesuatu dan bukan sesuatu yang lain. “ (HR Ahmad)

Semoga Alloh SWT melindungi kita dari zaman ini serta menguatkan akal dan hati kita dengan keimanan. Rosululloh saw juga pernah memberitahukan bahwa bencana ini akan memasuki rumah rumah atau mendatangi kita.

Dari Usamah bin zaid ra bahwa suatu ketika Nabi saw memandang ke arah salah satu perkampungan di Medinah, kemudian bertanya, “Apakah kalian melihat apa yang aku lihat ?” Sungguh, aku melihat tempat tempat terjadinya bencana di sela sela rumah kalian seperti tetesan air hujan.” (Hr Muslim)

Rosululloh saw memberitahukan bahwa bencana itu dimulai dari timur. Dalam sebuah khotbah, Salin bin Abdullah bin Umar bin Khattab ra mengatakan, “Wahai penduduk Irak, betapa banyak pertanyaan kalian tentang hal hal yang kecil dan besar. Saya pernah mendengar Abu Abdullah bin Umar mengatakan bahwa dia mendengar Rosululloh saw bersabda “Sungguh, bencana akan datang dari sini, beliau menunjuk dengan tangannya ke arah timur, tempat munculnya tanduk setan.” (HR Muslim)

Menurut Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah, permulaan bencana itu dimulai dari timur karena di sana kaum muslimin terpecah belah. Dari arah itu, yaitu dari Irak muncul kelompok Khawarij, Rafidhah, Batiniyah, Qadariyah, Jahmiyah, Mu’atazilah, dan Jabariyah.

Seseorang bertanya, bagaimana bencana ini bisa terjadi ? Di mana Islam ? Di mana ilmu pengetahuan ? Sebenarnya, yang terjadi dalam bencana ini adalah tersebarnya kebodohan, sedikitnya pengetahuan, ditinggalkannya Islam, usaha meraih dunia, mendekati bencana, menuruti hawa nafsu, berbuat dosa, bermaksiat, dan menghalalkan segala yang telah diharamkan oleh Alloh SWT.

Dari Abdullah bin Mas’ud ra dan Abu Musa Al Asy’ari ra bahwa Rosululloh saw bersabda “Beberapa hari menjelang kiamat akan diturunkan kebodohan, dicabutnya ilmu pengetahuan dan banyak terjadi al haraj, yaitu pembunuhan.” (HR Bukhari dan Muslim)

Hadits yang membahas bencana ini sangat panjang, tetapi kita cukupkan di sini karena kita akan kembali menemui banyak hadits yang menerangkan bencana yang menggetarkan serta menggoyahkan akal dan badan. Semoga Alloh SWT mengampuni kita.